Selasa, 20 Januari 2015

BAB 11 : Manusia dan Harapan

BAB 11 MANUSIA DAN HARAPAN


Pengertian harapan

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan agar sesuatu hal terjadi atau terwujud. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa. Menurut macamnya, ada harapan optimis dan ada harapan pesimis.

Persamaan harapan dengan cita-cita

Persamaan harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu :
1.      Sama-sama merupakan hal yang penting untuk dimiliki manusia.
2.      Sama-sama menyangkut masa depan karena belum terwujud.
3.      Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
4.      Sama-sama merupakan suatu tujuan manusia.

Contoh harapan :

1.      Orang tua yang mendidik dan menyekolahkan anaknya dengan baik, mempunyai harapan agar kelak di masa depan anak tersebut tumbuh menjadi sosok yang sukses dan berguna bagi bangsa.
2.      Seorang peternak yang dengan giat mengurus ternaknya mempunyai harapan agar kelak ternaknya itu bisa berkembang menjadi besar dan berkembang. Sehingga keuntungan yang ia dapatpun semakin banyak.
3.      Seorang pedagang makanan keliling yang berharap agar dagangan yang dibawanya itu bisa habis.


Penyebab manusia memiliki harapan

Ada 2 alasan mengapa manusia memiliki harapan, yaitu:

1.       Dorongan kodrat
Dorongan kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah ada dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Allah. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata,bergaul, mempunyai keturunan dan sebagainya. Di dalam diri manusia sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul dalam masyarakat.

2.      Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan hidup adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah sandang, pangan dan papan. Sedangkan kebutuhan rohani ialah kebahagiaan, kepuasaan, ketenangan hati, dan sebagainya. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan , kemampuan manusia sangat terbatas , baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikir. 


Sehubungan dengan kebutuhan manusia, Abrahan Maslow mengategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam, yang merupakan lima harapan manusia, yaitu :
a.    Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival).
b.    Harapan untuk memperoleh keamanan (safety).
c.    Harapan untuk memperoleh hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai.
d.   Harapan memperoleh status atau untuk diterima atau di akui lingkungan.
e.    Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self actualization).


Pengertian Doa

Setiap orang yang beragama pasti berdoa. Doa menjadi bagian penting bagi kehidupan manusia yang beragama. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, doa adalah permohonan kepada Tuhan YME.  Berarti doa adalah bentuk pengagungan terhadap Tuhan YME dengan sepenuh hati yang berisi suatu yang di jadikan wadah untuk bersyukur, berkomunikasi, dan memohon yang ditujukan kepada Tuhan YME yang di dalamnya ada harapan, permintaan. Doa adalah tiang penyangga, komponen penguat serta syiar dalam sebuah peribadatan.

Macam-macam doa :

1.      Isti’aadzah
Jenis do'a di pakai untuk do'a yg bersifat meminta perlindungan atau pengayoman dari berbagai bahaya, gangguan ataupun petaka yg mungkin menimpa kita.

2.     Isti’aanah
Arti isti'aanah adalah meminta pertolongan. Istilah ini dapat dipakai untuk do'a yg bersifat meminta pertolongan dalam menghadapi kesulitan yg kita hadapi.

3.     Istighaatsah
Istighaatsah artinya juga meminta pertolongan atau bantuan. Hanya istighaatsah ini umumnya dipakai untuk meminta pertolongan dari bencana atau petaka yg sedang menimpa. Kalau doa bersifat umum, disamping memohon pertolongan untuk melepaskan diri dari bencana dan petaka, juga untuk memohon yg bersifat mengharap kebaikan , berlimpah ruahnya rizqi, bertambahnya ilmu, senantiasa diberi kenikmatan berupa kesehatan, panjang usia, kemudahan dalam usaha dan lain sebagainya.

4.        Istighfaar
Istighfaar dari kata ghafara yg berarti menutup, menghapus dan mengampuni. Jadi, istighfaar artinya meminta ampun, meminta ditutup atau dihapus dosa dan kesalahan.

5.         Istisqaa’
Istisqaa' asal katanya minta di siram, minta hujan. Istilah ini dipakai untuk do'a minta hujan. Biasanya disertai sholat dua roka'at (dan pada tiap raka'atnya ada dua rukuk) terlebih dahulu, karena itulah sholat itu disebut sholat Istisqaa'.

6.        Istikhaarah
Istikhaarah, berasal dari kata "khair" yg berarti baik atau kebaikan. Jadi istikhaarah artinya, meminta di pilihkan mana perkara yg baik bagi dirinya. Untuk mengatasi segala masalahnya manusia ditawari oleh berbagai alternatif. Dalam kaitan ini, bila ditawari dua atau lebih alternatif itu, memang semuanya di benarkan oleh syar'i, maka kita dianjurkan melakukan istikhaarah.

7.         Tabarruk
Tabarruk artinya meminta berkah, yaitu keselamatan, kesejahteraan, di jauhkan dari bahaya dan lain sebagainya hanya kepada Allah swt.

8.        Syafa’at
Syafa'at, asal artinya genap. Tapi yg dimaksud di sini ialah memohon kepada Allah swt. agar berkenan menggenapi kekurangan-kekurangan kita setelah proses perhitungan amal di akhirat kelak, dengan meringankan atau membebaskan dosa-dosa yg pernah kita kerjakan di saat hidup di dunia.

Contoh – Contoh Doa :

1.      Doa Ketika Hujan

اَللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
(Allahumma Shoyyiban Na’fian )

Artinya :
"Ya Allah turunkanlah hujan yang bermanfaat" (HR. Bukhari)

2.      Do'a Sebelum Tidur


بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوْتُ
( Bismikaallahumma ahyaa wa bismika amuutu )

Artinya
Dengan nama Mu ya allah aku hidup dan dengan nama Mu pula aku mati.

3.      Do'a Ketika Keluar Rumah


 بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ اِلاَّ بِاللَّهِ

( Bismillahi tawakkaltu alallahi wala haula wala quwata illa billahi )

Artinya :
Dengan nama allah ( aku keluar ). Aku bertawakal kepada Nya dan tiada daya dan kekuatan kecuali pertolongan dari Nya.


Pengertian Kepercayaan

       Kepercayaan  berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan merupakan hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaranyang berdasarkan pada kebenaran. Kepercayaan merupakan satu keyakinan pada sesuatu hingga mengakibatkan penyembahan, sama ada kepada Tuhan, roh atau lainnya.
         
3 Teori Kebenaran

1.      Teori Kebenaran Korespondensi

Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Teori ini sering diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan. Penyusunan pengetahuan secara empiris cenderung menjadi suatu kumpulan fakta yang belum tentu bersifat konsisten, dan mungkin saja bersifat kontradiktif.

2.      Teori Kebenaran Koherensi

Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara fakta atau realitas saja, tetapi juga hubungan antara pernyataan-pernyataan itu sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah benar apabila konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang terlebih dahulu kita terima dan kita ketahui kebenarannya.
3.       Teori Kebenaran Pragmatis

Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya. Menurut teori ini proposisi dikatakan benar sepanjang proposisi itu berlaku atau memuaskan. Apa yang diartikan dengan benar adalah yang berguna (useful) dan yang diartikan salah adalah yang tidak berguna (useless).

Perbedaan 4 macam Kepercayaan

Pada dasarnya kepercayaan-kepercayaan ini berbeda berdasarkan pada subyek yang dipercayai. Kepercayaan tersebut terdiri dari :

1.      Kepercayaan terhadap diri sendiri.
Kepercayaan terhadap diri sendiri sangat perlu ditanamkan dalam diri manusia. Percaya terhadap diri itu pada hakikatnya percaya kepada Allah. Percaya terhadap diri sendiri adalah mengerjakan akan apa yang ingin kita lakukan sesuai dengan apa yang sudah kita rencanakan. Tanpa ada rasa ragu atau takut dengan kemungkinan buruk dari tindakan itu dan sulitnya proses untuk mewujudkannya.

2.      Kepercayaan terhadap orang lain.
Percaya terhadap orang lain dapat ditujukan kepada orang tua, teman, saudara, guru atau siapapun. Seseorang dapat mempercayai orang lain bisa berdasarkan ucapan maupun kepribadian orang tersebut. Dengan kita percaya terhadap orang lain, secara tidak langsung kita juga percaya terhadap diri sendiri karena kita meyakinkan diri kita untuk percaya kepada orang tersebut.

3.      Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Manusia mempunyai arti hanya dalam masyarakat,negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. Dari sini dapat disimpulkan bahwa baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.

4.      Kepercayaan terhadap Tuhan.
Setiap manusia wajib untuk percaya kepada Tuhan YME sebagai pencipta manusia. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan tanpa ada keraguan sedikitpun.

Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kepercayaan kita terhadap Tuhan, diantaranya :
1.      Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2.      Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3.      Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
4.      mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5.      menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.




Sumber :

http://bagi-informasiku.blogspot.com/2012/11/jenis-jenis-doa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar