Selasa, 13 Januari 2015

BAB 10 : Manusia dan Kegelisahan

BAB 10 : MANUSIA DAN KEGELISAHAN


 Pengertian Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik. Manusia yang sedang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut. Kegelisahan yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia. Kegelisahan dapat diketahui dari gejala tingakah laku atau gerak – gerik seseorang dalam situasi tertentu yang berbeda dari biasanya.


Tiga Macam Kegelisahan yang Menimpa Manusia

 Sigmund Freud membedakan kegelisahan yang terjadi pada manusia menjadi tiga macam, yaitu :

a.        Kegelisahan Obyektif (Kenyataan)
Kegelisahan ini timbul akibat adanya perasaan yang dipengaruhi dari luar atau lingkungan sekitar. Seolah-olah ia merasa ada orang yang akan mencelakakannya. Hal ini dapat berasal dari sifat bawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada di dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya

Contoh :  
Suatu hari lili sakit perut dan muntah-muntah sehabis menyantap makanan yang di kirim untuknya dari orang yang tidak ia kenal. Hal ini menyebabkan orang tua Lili khawatir karna ada orang asing yang akan mecelakakan anaknya.


2.    Kegelisahan Neurotik (Saraf)
Kegelisahan ini berhubungan dengan sistem syaraf. Syaraf-syaraf yang bekerja secara alami ketika tubuh merasa terancam atau mengetahui akan ada suatu hal berbahaya yang akan terjadi. Tubuh tidak diperintahkan untuk melakukannya. Singkatnya kegelisahan ini ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya naluriah.
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah, yang menurut Sigmund Freud dibagi menjadi 3, yakni :
  • Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dan lingkungannya.
  • Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).
  • Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap, dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas.
Contohnya:
Kegelisahan yang ditimbulkan akibat menunggu sesuatu, seperti pengumuman pemenang lomba ataupun hasil ujian sekolah.

3.    Kegelisahan moral
Kegelisahan ini mucul dari dalam diri sendiri. Sebagian besar karena rasa bersalah atau malu dalam ego yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan bahaya dari hati nurani. Kecemasan ini disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki macam-macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Sifat-sifat yang speperti ini adalah sifat terpuji, bahkan membuat takut, cemas, dan putus asa.

Contohnya:
Seorang pencopet yang jera dan menyesali kesalahannya karna sudah mencuri dompet dan memakai habis uang yang ada di dalamnya untuk mengobati sang anak. Ia merasa bersalah pada si pemilik dompet dan anaknya yang sudah ia bawa berobat dengan uang haram.

Penyebab Kegelisahan

Menurut sumbernya, faktor penyebab kegelisahan dibagi menjadi 2, yaitu :
a.        Faktor dari dalam diri seseorang

1.        Cinta Diri
Yaitu rasa kecintaan seseorang pada dirinya yang berlebihan, karna ia sangat mencintai dirinya melebihi apapun yang ada di dunia ini dan dia rela berkorban apapun untuk itu.

2.        Lalai dalam Mengingat Allah
Kegelisahan yang disebabkan karna melalaikan perintah Allah, berpaling dari (mencari) hikmah-Nya, dan mengentengkan perintah dan larangan-Nya.

3.        Gejolak Hati
Kegelisahan seperti terkadang muncul ketika seseorang sedang memikirkan keganjalan dalam hatinya atau karena ia sudah melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan kata hatinya.

4.        Rasa Takut dan Malu
Kegelisahan seperti disebabkan karna seseorang merasa takut untuk melihat hasil dari usaha yang ia lakukan dan perasaan malu.

5.        Tidak Merasa Aman
Sebagian orang akan menderita kegelisahan lantaran dirinya merasakan tidak adanya keamanan. Tekanan jiwa akan menghilangkan perasaan aman dalam pikiran seseorang.

6.        Jiwa yang Lemah
Kelemahan jiwa dalam diri seseorang dapat mencapai suatu taraf dimana ia sendiri kehilangan kekuatan untuk mengendalikannya, sehingga kita mendapatinya dengan terpaksa menyerah dihadapan kejadian-kejadian yang dialaminya.

b.   Kemasyarakatan
Terkadang, dalam beberapa keadaan, was-was diakibatkan oleh faktor sosial dimana kita dapat melihat sebagian gejalanya ketika seseorang melakukan suatu perbuatan yang sama dengan orang lain dan selalu mengikutinya. Namun kasus ini berbeda dengan dimana anak-anak mewarisinya dari ayah atau ibunya. Dengan kata lain, mengikuti perilaku orang lain dan taklid terhadap kelakuan mereka yang salah serta berteman dengan segala penderita penyakit tersebut akan menyebabkan terjadinya kontradiksi yang dibencinya dan membantu proses transfer penyakit tersebut dari satu orang kepada orang lain.

Contoh Orang Gelisahan:
a.       Ketika seseorang yang menunggu bis yang dating terlambat dari biasanya, sementara ia sudah telat bekerja.
b.      Seorang Ibu yang gelisah menunggu anaknya yang belum pulang sekolah, padahal sudah larut malam.


Usaha Mengatasi Kegelisahan

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan kegelisahan, diantaranya yaitu:

a.       Bersikap tenang dan menginstropeksi diri sendiri dengan mempertimbangkan kenapa hal itu bisa terjadi, bagaimana dampaknya, dan apa yang harus dilakukan.
b.      Mencoba menyibukkan diri dengan hal-hal yang kita sukai.
c.       Berusaha untuk ikhlas dengan apa yang sudah terjadi, sehingga ini tidak membebani pikiran kita.
d.      Berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas sehingga.


Contoh Mengatasi Kegelisahan :

Suatu hari Dedi harus meninggalkan Ibunya yang seorang diri untuk bersekolah di kota. Tapi sesampainya di kota, perasaan Dedi menjadi gelisah dan terus memikirkan Ibunya. Untuk mengatasi ini Ia terus berdoa kepada Tuhan YME agar ditenangkan hatinya.


Keterasingan

Keterasingan berasal dari kata terasing, asal kata dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain,atau terpencil. Jadi, keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpisah dari yang lain atau terpencil. Keterasingan memiliki sifat universal, yang berarti bahwa keterasingan tidak pernah mengenal perbedaan manusia.

 Sebab – sebab keterasingan :

a.       Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat, antara lain mencuri, bersikap angkuh atau sombong.
b.      Sikap rendah diri.
c.       Takut kehilangan hak.
d.      Kerinduan.


Ayat Al-Qur’an tentang keterasingan :

”Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sungai. Maka,barangsiapa di antara kamu meminum airnya maka ia bukan golonganku, dan barangsiapa yang tidak meminumnya maka ia
adalah golonganku, kecuali yang menciduk seciduk dengan
tan ann a
(QS. Al-Ba arah:249å


Kesepian

Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyi, lengang, tidak ramai, tidak ada orang atau kendaraan, tidak banyak tamu, tidak banyak pembeli, tak ada apa-apa, dan sebagainya. Kesepian adalah ketika seseorang merasa bahwa dirinya penuh kesendirian, kehampaan, kesunyian dan kesedihan. Berikut adalah cirri-ciri orang yang merasa kesepian :

1.      Tidak bisa berkonsentrasi dengan sepenuh hati
2.      Merasakan kehampaan tanpa sebab yang jelas
3.      Melakukan kesalahan berulang-ulang dan sangat sering
4.      Suka termenung atau melamun lama sekali
5.      Fokus pada inti pembicaraan menjadi hilang
6.      Pada suatu kondisi tertentu, orang yang kesepian merasakan depresi atau frustasi


3 Macam Penyebab Kesepian :
a.       Frustasi
Orang yang frustasi tidak mau diganggu,ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.

  1. Terpaku pada kenangan lama
Ketika kita kehilangan seseorang yang biasanya terus berada di sisi kita tetapi kini sudah pergi dantidak dapat kembali lagi.
c.       Tidak bias mendapatkan yang diinginkan
Misalnya seseorang yang merasa iri dengan persahabatan yang dimiliki oleh orang lain.

Contoh orang yang kesepian:
a.      Seorang anak yang merasa kesepian karena orang tuanya pergi bekerja di luar kota.
b.      Seseorang yang merasa kesepian disaat ia membutuhkan seseorang untuk bisa menghiburnya.

Ketidakpastian

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua, atau apa yang dipikirkan tidak searah dan kemana tujuannya tidak jelas. Itu semua akibat pikirannya yang tidak dapat konsentrasi. Setiap orang hidup pasti pernah mengalaminya, bahkan anak kecil sekalipun pernah mengalaminya, misalnya, ketika anak kecil ditinggalkan ibunya, ia menangis kebingungan. Kebingungan itu menunjukan adanya ketidakpastian.

Sebab sebab ketidakpastian

Menurut Siti Meichati dalam bukunya “Kesehatan Menta”l menerangkan beberapa penyebab seseorang tak dapat berpikir dengan pasti. Sebab-sebab itu ialah :

a.      Phobie
Phobie adalah rasa ketakutan yang tak terkendalikan atau tidak normal terhadap sesuatu hal atau kejadian, tanpa diketahui sebab-sebabnya. Contoh : Orang yang takut pada hewan tertentu, karena mempunyai pengalaman yang buruk dengan hewan itu.

b.      Histeria
Histeria ialah neurose jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari sikap orang lain. Contoh : Seorang anak yang baru pulang dari tempat yang jauh, menemui orang tuanya sudah tak bernyawa di rumah dan perabotan yang ada di rumah itu pun berantakan. Hal ini membuat ia menangis histeris.

c.       Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau penyebab lain yang tidak diketahui oleh penderita. Contoh : ada seorang pengusaha restoran yang terbilang cukup maju. Namun seiring berjalannya waktu restoran itu makin merosot karna ada restoran pesaing yang baru di bangun. Hal ini membuat ia merasa bahwa pemilik restoran baru itu memang sengaja ingin menjatuhkan usahanya dan mungkin sedang merencanakan hal lain untuk lebih menjatuhkannya.

d.      Kompulasi
Kompulasi ialah adanya keraguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakannya. Contoh :Keinginannya mengambil barang orang (mencuri), padahal barang itu tidak bermanfaat baginya, dan ia mampu andaikata ingin membelinya.


e.      Delusi
Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga macam, yaitu :

1.      Delusi persekusi : menganggap adanya keadaan yang jelek di sekitarnya. Akibatnya, banyak orang menjauhinya.
2.      Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar.
3.      Delusi melancholis : merasa dirinya bersalah, hina dan berdosa.

f.        Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Contoh :Atang memang seorang peminum. Bila sedang marah, ia makin banyak minumnya sehingga mabuk dan mengoceh (berbicara) tidak menentu.

g.      Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu, seseorang sangat dipengaruhi oleh emosinya. Jika emosi telah menguasai keseluruhan pribadinya, ia akan mengalami gangguan nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah.


Contoh ketidakpastian :

Ani ingin bepergian hari ini tapi akhir-akhir ini cuaca sedang tidak menentu, jika pagi panas bias saja sorenya akan hujan lebat. Hal ini membuat ia ragu karna cuaca yang tidak pasti.

Usaha-usaha mengatasi ketidakpastian :
Untuk mengatasinya yaitu dengan menyiapkan diri secara lebih baik untuk menghadapi apa pun yang terjadi. Dalam mengatasi ketidak pastian yang harus dilakukan pertama ada mencari penyebab timbulnya ketidkapastian tersebut, lalu mencari solusinya dan menerapkan pada pelaku ketidakpastian tersebut, hal ini berbeda beda tergantung pada mental si pelaku.

Ayat – ayat Al-qur’an dalam mengataasi ketidakpastian :

Ayat Al-Quran yang menyatakan tentang mengatasi ketidakpastian, yaitu :

Al-Baqarah (2) : 23
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
” Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar . “





Sumber :

https://ramiandiakbari.wordpress.com/2012/06/29/usaha-usaha-mengatasi-ketidakpastian/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar