BAB 11 MANUSIA DAN HARAPAN
Pengertian harapan
Harapan berasal
dari kata harap yang berarti keinginan agar sesuatu hal terjadi atau
terwujud. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman,
lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Harapan
harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha
dengan sungguh-sungguh dan berdoa. Menurut macamnya, ada harapan optimis
dan ada harapan pesimis.
Persamaan harapan dengan cita-cita
Persamaan
harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu :
1.
Sama-sama merupakan hal yang penting
untuk dimiliki manusia.
2.
Sama-sama menyangkut
masa depan karena belum terwujud.
3.
Pada umumnya dengan
cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
4.
Sama-sama merupakan suatu tujuan
manusia.
Contoh harapan :
1.
Orang tua yang mendidik dan
menyekolahkan anaknya dengan baik, mempunyai harapan agar kelak di masa depan
anak tersebut tumbuh menjadi sosok yang sukses dan berguna bagi bangsa.
2.
Seorang peternak yang dengan giat
mengurus ternaknya mempunyai harapan agar kelak ternaknya itu bisa berkembang
menjadi besar dan berkembang. Sehingga keuntungan yang ia dapatpun semakin
banyak.
3.
Seorang pedagang makanan keliling yang
berharap agar dagangan yang dibawanya itu bisa habis.
Penyebab manusia memiliki harapan
Ada 2 alasan
mengapa manusia memiliki harapan, yaitu:
1.
Dorongan kodrat
Dorongan kodrat
adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah ada dalam diri manusia
sejak manusia itu diciptakan oleh Allah. Misalnya menangis, bergembira,
berpikir, berjalan, berkata,bergaul, mempunyai keturunan dan sebagainya. Di dalam
diri manusia sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup
bergaul dalam masyarakat.
2.
Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan hidup
adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah sandang, pangan
dan papan. Sedangkan kebutuhan rohani ialah kebahagiaan, kepuasaan, ketenangan
hati, dan sebagainya. Untuk memenuhi semua
kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan ,
kemampuan manusia sangat terbatas , baik kemampuan fisik maupun kemampuan
berpikir.
Sehubungan dengan
kebutuhan manusia, Abrahan Maslow mengategorikan kebutuhan manusia menjadi lima
macam, yang merupakan lima harapan manusia, yaitu :
a. Harapan
untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival).
b. Harapan
untuk memperoleh keamanan (safety).
c. Harapan
untuk memperoleh hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai.
d. Harapan
memperoleh status atau untuk diterima atau di akui lingkungan.
e. Harapan
untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self actualization).
Pengertian Doa
Setiap orang yang
beragama pasti berdoa. Doa menjadi bagian penting bagi kehidupan manusia yang
beragama. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, doa adalah permohonan kepada
Tuhan YME. Berarti doa adalah bentuk
pengagungan terhadap Tuhan YME dengan sepenuh hati yang berisi suatu yang
di jadikan wadah untuk bersyukur, berkomunikasi, dan memohon yang ditujukan
kepada Tuhan YME yang di dalamnya ada harapan, permintaan. Doa adalah tiang penyangga, komponen penguat serta
syiar dalam sebuah peribadatan.
Macam-macam doa :
1.
Isti’aadzah
Jenis do'a di pakai untuk do'a yg bersifat meminta perlindungan atau pengayoman dari berbagai bahaya, gangguan ataupun petaka yg mungkin menimpa kita.
Jenis do'a di pakai untuk do'a yg bersifat meminta perlindungan atau pengayoman dari berbagai bahaya, gangguan ataupun petaka yg mungkin menimpa kita.
2.
Isti’aanah
Arti isti'aanah adalah meminta pertolongan. Istilah ini dapat dipakai untuk do'a yg bersifat meminta pertolongan dalam menghadapi kesulitan yg kita hadapi.
Arti isti'aanah adalah meminta pertolongan. Istilah ini dapat dipakai untuk do'a yg bersifat meminta pertolongan dalam menghadapi kesulitan yg kita hadapi.
3.
Istighaatsah
Istighaatsah artinya juga meminta pertolongan atau
bantuan. Hanya istighaatsah ini umumnya dipakai untuk meminta pertolongan dari
bencana atau petaka yg sedang menimpa. Kalau doa bersifat umum, disamping
memohon pertolongan untuk melepaskan diri dari bencana dan petaka, juga untuk
memohon yg bersifat mengharap kebaikan , berlimpah ruahnya rizqi, bertambahnya
ilmu, senantiasa diberi kenikmatan berupa kesehatan, panjang usia, kemudahan
dalam usaha dan lain sebagainya.
4.
Istighfaar
Istighfaar dari kata ghafara yg berarti menutup, menghapus dan mengampuni. Jadi, istighfaar artinya meminta ampun, meminta ditutup atau dihapus dosa dan kesalahan.
Istighfaar dari kata ghafara yg berarti menutup, menghapus dan mengampuni. Jadi, istighfaar artinya meminta ampun, meminta ditutup atau dihapus dosa dan kesalahan.
5.
Istisqaa’
Istisqaa' asal katanya minta di siram, minta hujan.
Istilah ini dipakai untuk do'a minta hujan. Biasanya disertai sholat dua
roka'at (dan pada tiap raka'atnya ada dua rukuk) terlebih dahulu, karena itulah
sholat itu disebut sholat Istisqaa'.
6.
Istikhaarah
Istikhaarah, berasal dari kata "khair" yg berarti baik atau kebaikan. Jadi istikhaarah artinya, meminta di pilihkan mana perkara yg baik bagi dirinya. Untuk mengatasi segala masalahnya manusia ditawari oleh berbagai alternatif. Dalam kaitan ini, bila ditawari dua atau lebih alternatif itu, memang semuanya di benarkan oleh syar'i, maka kita dianjurkan melakukan istikhaarah.
Istikhaarah, berasal dari kata "khair" yg berarti baik atau kebaikan. Jadi istikhaarah artinya, meminta di pilihkan mana perkara yg baik bagi dirinya. Untuk mengatasi segala masalahnya manusia ditawari oleh berbagai alternatif. Dalam kaitan ini, bila ditawari dua atau lebih alternatif itu, memang semuanya di benarkan oleh syar'i, maka kita dianjurkan melakukan istikhaarah.
7.
Tabarruk
Tabarruk artinya meminta berkah, yaitu keselamatan, kesejahteraan, di jauhkan dari bahaya dan lain sebagainya hanya kepada Allah swt.
Tabarruk artinya meminta berkah, yaitu keselamatan, kesejahteraan, di jauhkan dari bahaya dan lain sebagainya hanya kepada Allah swt.
8.
Syafa’at
Syafa'at, asal artinya genap. Tapi yg dimaksud di sini ialah memohon kepada Allah swt. agar berkenan menggenapi kekurangan-kekurangan kita setelah proses perhitungan amal di akhirat kelak, dengan meringankan atau membebaskan dosa-dosa yg pernah kita kerjakan di saat hidup di dunia.
Syafa'at, asal artinya genap. Tapi yg dimaksud di sini ialah memohon kepada Allah swt. agar berkenan menggenapi kekurangan-kekurangan kita setelah proses perhitungan amal di akhirat kelak, dengan meringankan atau membebaskan dosa-dosa yg pernah kita kerjakan di saat hidup di dunia.
Contoh – Contoh Doa :
1. Doa Ketika
Hujan
(Allahumma Shoyyiban Na’fian )
Artinya :
"Ya Allah
turunkanlah hujan yang bermanfaat" (HR. Bukhari)
2.
Do'a Sebelum Tidur
بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوْتُ
(
Bismikaallahumma ahyaa wa bismika amuutu )
Artinya
Dengan nama Mu ya allah aku hidup dan dengan nama Mu pula aku mati.
3. Do'a Ketika
Keluar Rumah
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ اِلاَّ بِاللَّهِ
( Bismillahi
tawakkaltu alallahi wala haula wala quwata illa billahi )
Artinya :
Dengan nama allah
( aku keluar ). Aku bertawakal kepada Nya dan tiada daya dan kekuatan kecuali
pertolongan dari Nya.
Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaran. Kepercayaan merupakan hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaranyang berdasarkan pada kebenaran. Kepercayaan
merupakan satu keyakinan pada sesuatu hingga mengakibatkan penyembahan, sama
ada kepada Tuhan, roh atau lainnya.
3
Teori Kebenaran
1.
Teori Kebenaran Korespondensi
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Teori ini sering diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan. Penyusunan pengetahuan secara empiris cenderung menjadi suatu kumpulan fakta yang belum tentu bersifat konsisten, dan mungkin saja bersifat kontradiktif.
2.
Teori Kebenaran Koherensi
Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara fakta atau realitas saja, tetapi juga hubungan antara pernyataan-pernyataan itu sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah benar apabila konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang terlebih dahulu kita terima dan kita ketahui kebenarannya.
3.
Teori Kebenaran Pragmatis
Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya. Menurut teori ini proposisi dikatakan benar sepanjang proposisi itu berlaku atau memuaskan. Apa yang diartikan dengan benar adalah yang berguna (useful) dan yang diartikan salah adalah yang tidak berguna (useless).
Perbedaan 4 macam Kepercayaan
Pada dasarnya
kepercayaan-kepercayaan ini berbeda berdasarkan pada subyek yang dipercayai.
Kepercayaan tersebut terdiri dari :
1.
Kepercayaan terhadap diri sendiri.
Kepercayaan
terhadap diri sendiri sangat perlu ditanamkan dalam diri manusia. Percaya
terhadap diri itu pada hakikatnya percaya kepada Allah. Percaya terhadap diri
sendiri adalah mengerjakan akan apa yang ingin kita lakukan sesuai dengan apa
yang sudah kita rencanakan. Tanpa ada rasa ragu atau takut dengan kemungkinan
buruk dari tindakan itu dan sulitnya proses untuk mewujudkannya.
2.
Kepercayaan terhadap orang lain.
Percaya terhadap
orang lain dapat ditujukan kepada orang tua, teman, saudara, guru atau
siapapun. Seseorang dapat mempercayai orang lain bisa berdasarkan ucapan maupun
kepribadian orang tersebut. Dengan kita percaya terhadap orang lain, secara
tidak langsung kita juga percaya terhadap diri sendiri karena kita meyakinkan
diri kita untuk percaya kepada orang tersebut.
3.
Kepercayaan kepada
pemerintah
Berdasarkan
pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir,
Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Manusia mempunyai arti hanya
dalam masyarakat,negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada,
kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. Dari
sini dapat disimpulkan bahwa baik teori atau pandangan teokratis ataupun
demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber
kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya
kepada negara/pemerintah.
4.
Kepercayaan terhadap Tuhan.
Setiap manusia
wajib untuk percaya kepada Tuhan YME sebagai pencipta manusia. Kepercayaan itu
amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan
Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya
Tuhan tanpa ada keraguan sedikitpun.
Usaha-usaha
Meningkatkan Percaya pada Tuhan
Banyak cara yang
bisa kita lakukan untuk meningkatkan kepercayaan kita terhadap Tuhan,
diantaranya :
1.
Meningkatkan ketaqwaan kita dengan
jalan meningkatkan ibadah.
2.
Meningkatkan pengabdian kita kepada
masyarakat.
3.
Meningkatkan kecintaan kita kepada
sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
4.
mengurangi nafsu mengumpulkan harta
yang berlebihan.
5.
menekan perasaan negatif seperti iri,
dengki, fitnah, dan sebagainya.
Sumber :
http://bagi-informasiku.blogspot.com/2012/11/jenis-jenis-doa.html