Selasa, 20 Januari 2015

BAB 11 : Manusia dan Harapan

BAB 11 MANUSIA DAN HARAPAN


Pengertian harapan

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan agar sesuatu hal terjadi atau terwujud. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa. Menurut macamnya, ada harapan optimis dan ada harapan pesimis.

Persamaan harapan dengan cita-cita

Persamaan harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu :
1.      Sama-sama merupakan hal yang penting untuk dimiliki manusia.
2.      Sama-sama menyangkut masa depan karena belum terwujud.
3.      Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
4.      Sama-sama merupakan suatu tujuan manusia.

Contoh harapan :

1.      Orang tua yang mendidik dan menyekolahkan anaknya dengan baik, mempunyai harapan agar kelak di masa depan anak tersebut tumbuh menjadi sosok yang sukses dan berguna bagi bangsa.
2.      Seorang peternak yang dengan giat mengurus ternaknya mempunyai harapan agar kelak ternaknya itu bisa berkembang menjadi besar dan berkembang. Sehingga keuntungan yang ia dapatpun semakin banyak.
3.      Seorang pedagang makanan keliling yang berharap agar dagangan yang dibawanya itu bisa habis.


Penyebab manusia memiliki harapan

Ada 2 alasan mengapa manusia memiliki harapan, yaitu:

1.       Dorongan kodrat
Dorongan kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah ada dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Allah. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata,bergaul, mempunyai keturunan dan sebagainya. Di dalam diri manusia sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul dalam masyarakat.

2.      Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan hidup adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah sandang, pangan dan papan. Sedangkan kebutuhan rohani ialah kebahagiaan, kepuasaan, ketenangan hati, dan sebagainya. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan , kemampuan manusia sangat terbatas , baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikir. 


Sehubungan dengan kebutuhan manusia, Abrahan Maslow mengategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam, yang merupakan lima harapan manusia, yaitu :
a.    Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival).
b.    Harapan untuk memperoleh keamanan (safety).
c.    Harapan untuk memperoleh hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai.
d.   Harapan memperoleh status atau untuk diterima atau di akui lingkungan.
e.    Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self actualization).


Pengertian Doa

Setiap orang yang beragama pasti berdoa. Doa menjadi bagian penting bagi kehidupan manusia yang beragama. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, doa adalah permohonan kepada Tuhan YME.  Berarti doa adalah bentuk pengagungan terhadap Tuhan YME dengan sepenuh hati yang berisi suatu yang di jadikan wadah untuk bersyukur, berkomunikasi, dan memohon yang ditujukan kepada Tuhan YME yang di dalamnya ada harapan, permintaan. Doa adalah tiang penyangga, komponen penguat serta syiar dalam sebuah peribadatan.

Macam-macam doa :

1.      Isti’aadzah
Jenis do'a di pakai untuk do'a yg bersifat meminta perlindungan atau pengayoman dari berbagai bahaya, gangguan ataupun petaka yg mungkin menimpa kita.

2.     Isti’aanah
Arti isti'aanah adalah meminta pertolongan. Istilah ini dapat dipakai untuk do'a yg bersifat meminta pertolongan dalam menghadapi kesulitan yg kita hadapi.

3.     Istighaatsah
Istighaatsah artinya juga meminta pertolongan atau bantuan. Hanya istighaatsah ini umumnya dipakai untuk meminta pertolongan dari bencana atau petaka yg sedang menimpa. Kalau doa bersifat umum, disamping memohon pertolongan untuk melepaskan diri dari bencana dan petaka, juga untuk memohon yg bersifat mengharap kebaikan , berlimpah ruahnya rizqi, bertambahnya ilmu, senantiasa diberi kenikmatan berupa kesehatan, panjang usia, kemudahan dalam usaha dan lain sebagainya.

4.        Istighfaar
Istighfaar dari kata ghafara yg berarti menutup, menghapus dan mengampuni. Jadi, istighfaar artinya meminta ampun, meminta ditutup atau dihapus dosa dan kesalahan.

5.         Istisqaa’
Istisqaa' asal katanya minta di siram, minta hujan. Istilah ini dipakai untuk do'a minta hujan. Biasanya disertai sholat dua roka'at (dan pada tiap raka'atnya ada dua rukuk) terlebih dahulu, karena itulah sholat itu disebut sholat Istisqaa'.

6.        Istikhaarah
Istikhaarah, berasal dari kata "khair" yg berarti baik atau kebaikan. Jadi istikhaarah artinya, meminta di pilihkan mana perkara yg baik bagi dirinya. Untuk mengatasi segala masalahnya manusia ditawari oleh berbagai alternatif. Dalam kaitan ini, bila ditawari dua atau lebih alternatif itu, memang semuanya di benarkan oleh syar'i, maka kita dianjurkan melakukan istikhaarah.

7.         Tabarruk
Tabarruk artinya meminta berkah, yaitu keselamatan, kesejahteraan, di jauhkan dari bahaya dan lain sebagainya hanya kepada Allah swt.

8.        Syafa’at
Syafa'at, asal artinya genap. Tapi yg dimaksud di sini ialah memohon kepada Allah swt. agar berkenan menggenapi kekurangan-kekurangan kita setelah proses perhitungan amal di akhirat kelak, dengan meringankan atau membebaskan dosa-dosa yg pernah kita kerjakan di saat hidup di dunia.

Contoh – Contoh Doa :

1.      Doa Ketika Hujan

اَللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
(Allahumma Shoyyiban Na’fian )

Artinya :
"Ya Allah turunkanlah hujan yang bermanfaat" (HR. Bukhari)

2.      Do'a Sebelum Tidur


بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوْتُ
( Bismikaallahumma ahyaa wa bismika amuutu )

Artinya
Dengan nama Mu ya allah aku hidup dan dengan nama Mu pula aku mati.

3.      Do'a Ketika Keluar Rumah


 بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ اِلاَّ بِاللَّهِ

( Bismillahi tawakkaltu alallahi wala haula wala quwata illa billahi )

Artinya :
Dengan nama allah ( aku keluar ). Aku bertawakal kepada Nya dan tiada daya dan kekuatan kecuali pertolongan dari Nya.


Pengertian Kepercayaan

       Kepercayaan  berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan merupakan hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaranyang berdasarkan pada kebenaran. Kepercayaan merupakan satu keyakinan pada sesuatu hingga mengakibatkan penyembahan, sama ada kepada Tuhan, roh atau lainnya.
         
3 Teori Kebenaran

1.      Teori Kebenaran Korespondensi

Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Teori ini sering diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan. Penyusunan pengetahuan secara empiris cenderung menjadi suatu kumpulan fakta yang belum tentu bersifat konsisten, dan mungkin saja bersifat kontradiktif.

2.      Teori Kebenaran Koherensi

Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara fakta atau realitas saja, tetapi juga hubungan antara pernyataan-pernyataan itu sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah benar apabila konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang terlebih dahulu kita terima dan kita ketahui kebenarannya.
3.       Teori Kebenaran Pragmatis

Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya. Menurut teori ini proposisi dikatakan benar sepanjang proposisi itu berlaku atau memuaskan. Apa yang diartikan dengan benar adalah yang berguna (useful) dan yang diartikan salah adalah yang tidak berguna (useless).

Perbedaan 4 macam Kepercayaan

Pada dasarnya kepercayaan-kepercayaan ini berbeda berdasarkan pada subyek yang dipercayai. Kepercayaan tersebut terdiri dari :

1.      Kepercayaan terhadap diri sendiri.
Kepercayaan terhadap diri sendiri sangat perlu ditanamkan dalam diri manusia. Percaya terhadap diri itu pada hakikatnya percaya kepada Allah. Percaya terhadap diri sendiri adalah mengerjakan akan apa yang ingin kita lakukan sesuai dengan apa yang sudah kita rencanakan. Tanpa ada rasa ragu atau takut dengan kemungkinan buruk dari tindakan itu dan sulitnya proses untuk mewujudkannya.

2.      Kepercayaan terhadap orang lain.
Percaya terhadap orang lain dapat ditujukan kepada orang tua, teman, saudara, guru atau siapapun. Seseorang dapat mempercayai orang lain bisa berdasarkan ucapan maupun kepribadian orang tersebut. Dengan kita percaya terhadap orang lain, secara tidak langsung kita juga percaya terhadap diri sendiri karena kita meyakinkan diri kita untuk percaya kepada orang tersebut.

3.      Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Manusia mempunyai arti hanya dalam masyarakat,negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. Dari sini dapat disimpulkan bahwa baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.

4.      Kepercayaan terhadap Tuhan.
Setiap manusia wajib untuk percaya kepada Tuhan YME sebagai pencipta manusia. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan tanpa ada keraguan sedikitpun.

Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kepercayaan kita terhadap Tuhan, diantaranya :
1.      Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2.      Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3.      Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
4.      mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5.      menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.




Sumber :

http://bagi-informasiku.blogspot.com/2012/11/jenis-jenis-doa.html

Selasa, 13 Januari 2015

BAB 10 : Manusia dan Kegelisahan

BAB 10 : MANUSIA DAN KEGELISAHAN


 Pengertian Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik. Manusia yang sedang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut. Kegelisahan yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia. Kegelisahan dapat diketahui dari gejala tingakah laku atau gerak – gerik seseorang dalam situasi tertentu yang berbeda dari biasanya.


Tiga Macam Kegelisahan yang Menimpa Manusia

 Sigmund Freud membedakan kegelisahan yang terjadi pada manusia menjadi tiga macam, yaitu :

a.        Kegelisahan Obyektif (Kenyataan)
Kegelisahan ini timbul akibat adanya perasaan yang dipengaruhi dari luar atau lingkungan sekitar. Seolah-olah ia merasa ada orang yang akan mencelakakannya. Hal ini dapat berasal dari sifat bawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada di dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya

Contoh :  
Suatu hari lili sakit perut dan muntah-muntah sehabis menyantap makanan yang di kirim untuknya dari orang yang tidak ia kenal. Hal ini menyebabkan orang tua Lili khawatir karna ada orang asing yang akan mecelakakan anaknya.


2.    Kegelisahan Neurotik (Saraf)
Kegelisahan ini berhubungan dengan sistem syaraf. Syaraf-syaraf yang bekerja secara alami ketika tubuh merasa terancam atau mengetahui akan ada suatu hal berbahaya yang akan terjadi. Tubuh tidak diperintahkan untuk melakukannya. Singkatnya kegelisahan ini ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya naluriah.
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah, yang menurut Sigmund Freud dibagi menjadi 3, yakni :
  • Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dan lingkungannya.
  • Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).
  • Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap, dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas.
Contohnya:
Kegelisahan yang ditimbulkan akibat menunggu sesuatu, seperti pengumuman pemenang lomba ataupun hasil ujian sekolah.

3.    Kegelisahan moral
Kegelisahan ini mucul dari dalam diri sendiri. Sebagian besar karena rasa bersalah atau malu dalam ego yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan bahaya dari hati nurani. Kecemasan ini disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki macam-macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Sifat-sifat yang speperti ini adalah sifat terpuji, bahkan membuat takut, cemas, dan putus asa.

Contohnya:
Seorang pencopet yang jera dan menyesali kesalahannya karna sudah mencuri dompet dan memakai habis uang yang ada di dalamnya untuk mengobati sang anak. Ia merasa bersalah pada si pemilik dompet dan anaknya yang sudah ia bawa berobat dengan uang haram.

Penyebab Kegelisahan

Menurut sumbernya, faktor penyebab kegelisahan dibagi menjadi 2, yaitu :
a.        Faktor dari dalam diri seseorang

1.        Cinta Diri
Yaitu rasa kecintaan seseorang pada dirinya yang berlebihan, karna ia sangat mencintai dirinya melebihi apapun yang ada di dunia ini dan dia rela berkorban apapun untuk itu.

2.        Lalai dalam Mengingat Allah
Kegelisahan yang disebabkan karna melalaikan perintah Allah, berpaling dari (mencari) hikmah-Nya, dan mengentengkan perintah dan larangan-Nya.

3.        Gejolak Hati
Kegelisahan seperti terkadang muncul ketika seseorang sedang memikirkan keganjalan dalam hatinya atau karena ia sudah melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan kata hatinya.

4.        Rasa Takut dan Malu
Kegelisahan seperti disebabkan karna seseorang merasa takut untuk melihat hasil dari usaha yang ia lakukan dan perasaan malu.

5.        Tidak Merasa Aman
Sebagian orang akan menderita kegelisahan lantaran dirinya merasakan tidak adanya keamanan. Tekanan jiwa akan menghilangkan perasaan aman dalam pikiran seseorang.

6.        Jiwa yang Lemah
Kelemahan jiwa dalam diri seseorang dapat mencapai suatu taraf dimana ia sendiri kehilangan kekuatan untuk mengendalikannya, sehingga kita mendapatinya dengan terpaksa menyerah dihadapan kejadian-kejadian yang dialaminya.

b.   Kemasyarakatan
Terkadang, dalam beberapa keadaan, was-was diakibatkan oleh faktor sosial dimana kita dapat melihat sebagian gejalanya ketika seseorang melakukan suatu perbuatan yang sama dengan orang lain dan selalu mengikutinya. Namun kasus ini berbeda dengan dimana anak-anak mewarisinya dari ayah atau ibunya. Dengan kata lain, mengikuti perilaku orang lain dan taklid terhadap kelakuan mereka yang salah serta berteman dengan segala penderita penyakit tersebut akan menyebabkan terjadinya kontradiksi yang dibencinya dan membantu proses transfer penyakit tersebut dari satu orang kepada orang lain.

Contoh Orang Gelisahan:
a.       Ketika seseorang yang menunggu bis yang dating terlambat dari biasanya, sementara ia sudah telat bekerja.
b.      Seorang Ibu yang gelisah menunggu anaknya yang belum pulang sekolah, padahal sudah larut malam.


Usaha Mengatasi Kegelisahan

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan kegelisahan, diantaranya yaitu:

a.       Bersikap tenang dan menginstropeksi diri sendiri dengan mempertimbangkan kenapa hal itu bisa terjadi, bagaimana dampaknya, dan apa yang harus dilakukan.
b.      Mencoba menyibukkan diri dengan hal-hal yang kita sukai.
c.       Berusaha untuk ikhlas dengan apa yang sudah terjadi, sehingga ini tidak membebani pikiran kita.
d.      Berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas sehingga.


Contoh Mengatasi Kegelisahan :

Suatu hari Dedi harus meninggalkan Ibunya yang seorang diri untuk bersekolah di kota. Tapi sesampainya di kota, perasaan Dedi menjadi gelisah dan terus memikirkan Ibunya. Untuk mengatasi ini Ia terus berdoa kepada Tuhan YME agar ditenangkan hatinya.


Keterasingan

Keterasingan berasal dari kata terasing, asal kata dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain,atau terpencil. Jadi, keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpisah dari yang lain atau terpencil. Keterasingan memiliki sifat universal, yang berarti bahwa keterasingan tidak pernah mengenal perbedaan manusia.

 Sebab – sebab keterasingan :

a.       Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat, antara lain mencuri, bersikap angkuh atau sombong.
b.      Sikap rendah diri.
c.       Takut kehilangan hak.
d.      Kerinduan.


Ayat Al-Qur’an tentang keterasingan :

”Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sungai. Maka,barangsiapa di antara kamu meminum airnya maka ia bukan golonganku, dan barangsiapa yang tidak meminumnya maka ia
adalah golonganku, kecuali yang menciduk seciduk dengan
tan ann a
(QS. Al-Ba arah:249å


Kesepian

Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyi, lengang, tidak ramai, tidak ada orang atau kendaraan, tidak banyak tamu, tidak banyak pembeli, tak ada apa-apa, dan sebagainya. Kesepian adalah ketika seseorang merasa bahwa dirinya penuh kesendirian, kehampaan, kesunyian dan kesedihan. Berikut adalah cirri-ciri orang yang merasa kesepian :

1.      Tidak bisa berkonsentrasi dengan sepenuh hati
2.      Merasakan kehampaan tanpa sebab yang jelas
3.      Melakukan kesalahan berulang-ulang dan sangat sering
4.      Suka termenung atau melamun lama sekali
5.      Fokus pada inti pembicaraan menjadi hilang
6.      Pada suatu kondisi tertentu, orang yang kesepian merasakan depresi atau frustasi


3 Macam Penyebab Kesepian :
a.       Frustasi
Orang yang frustasi tidak mau diganggu,ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.

  1. Terpaku pada kenangan lama
Ketika kita kehilangan seseorang yang biasanya terus berada di sisi kita tetapi kini sudah pergi dantidak dapat kembali lagi.
c.       Tidak bias mendapatkan yang diinginkan
Misalnya seseorang yang merasa iri dengan persahabatan yang dimiliki oleh orang lain.

Contoh orang yang kesepian:
a.      Seorang anak yang merasa kesepian karena orang tuanya pergi bekerja di luar kota.
b.      Seseorang yang merasa kesepian disaat ia membutuhkan seseorang untuk bisa menghiburnya.

Ketidakpastian

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua, atau apa yang dipikirkan tidak searah dan kemana tujuannya tidak jelas. Itu semua akibat pikirannya yang tidak dapat konsentrasi. Setiap orang hidup pasti pernah mengalaminya, bahkan anak kecil sekalipun pernah mengalaminya, misalnya, ketika anak kecil ditinggalkan ibunya, ia menangis kebingungan. Kebingungan itu menunjukan adanya ketidakpastian.

Sebab sebab ketidakpastian

Menurut Siti Meichati dalam bukunya “Kesehatan Menta”l menerangkan beberapa penyebab seseorang tak dapat berpikir dengan pasti. Sebab-sebab itu ialah :

a.      Phobie
Phobie adalah rasa ketakutan yang tak terkendalikan atau tidak normal terhadap sesuatu hal atau kejadian, tanpa diketahui sebab-sebabnya. Contoh : Orang yang takut pada hewan tertentu, karena mempunyai pengalaman yang buruk dengan hewan itu.

b.      Histeria
Histeria ialah neurose jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari sikap orang lain. Contoh : Seorang anak yang baru pulang dari tempat yang jauh, menemui orang tuanya sudah tak bernyawa di rumah dan perabotan yang ada di rumah itu pun berantakan. Hal ini membuat ia menangis histeris.

c.       Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau penyebab lain yang tidak diketahui oleh penderita. Contoh : ada seorang pengusaha restoran yang terbilang cukup maju. Namun seiring berjalannya waktu restoran itu makin merosot karna ada restoran pesaing yang baru di bangun. Hal ini membuat ia merasa bahwa pemilik restoran baru itu memang sengaja ingin menjatuhkan usahanya dan mungkin sedang merencanakan hal lain untuk lebih menjatuhkannya.

d.      Kompulasi
Kompulasi ialah adanya keraguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakannya. Contoh :Keinginannya mengambil barang orang (mencuri), padahal barang itu tidak bermanfaat baginya, dan ia mampu andaikata ingin membelinya.


e.      Delusi
Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga macam, yaitu :

1.      Delusi persekusi : menganggap adanya keadaan yang jelek di sekitarnya. Akibatnya, banyak orang menjauhinya.
2.      Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar.
3.      Delusi melancholis : merasa dirinya bersalah, hina dan berdosa.

f.        Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Contoh :Atang memang seorang peminum. Bila sedang marah, ia makin banyak minumnya sehingga mabuk dan mengoceh (berbicara) tidak menentu.

g.      Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu, seseorang sangat dipengaruhi oleh emosinya. Jika emosi telah menguasai keseluruhan pribadinya, ia akan mengalami gangguan nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah.


Contoh ketidakpastian :

Ani ingin bepergian hari ini tapi akhir-akhir ini cuaca sedang tidak menentu, jika pagi panas bias saja sorenya akan hujan lebat. Hal ini membuat ia ragu karna cuaca yang tidak pasti.

Usaha-usaha mengatasi ketidakpastian :
Untuk mengatasinya yaitu dengan menyiapkan diri secara lebih baik untuk menghadapi apa pun yang terjadi. Dalam mengatasi ketidak pastian yang harus dilakukan pertama ada mencari penyebab timbulnya ketidkapastian tersebut, lalu mencari solusinya dan menerapkan pada pelaku ketidakpastian tersebut, hal ini berbeda beda tergantung pada mental si pelaku.

Ayat – ayat Al-qur’an dalam mengataasi ketidakpastian :

Ayat Al-Quran yang menyatakan tentang mengatasi ketidakpastian, yaitu :

Al-Baqarah (2) : 23
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
” Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar . “





Sumber :

https://ramiandiakbari.wordpress.com/2012/06/29/usaha-usaha-mengatasi-ketidakpastian/